Hal-Hal yang Tidak Boleh Disepelekan di SKB CPNS Wawancara

CPNS wawancara adalah tahapan terakhir yang harus dilalui peserta seleksi pengadaan calon Aparatur Sipil Negara formasi PNS. Untuk diketahui, wawancara dilakukan setelah ujian lain di Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dilaksanakan.

Sebab menjadi yang terakhir, tidak sedikit pelamar yang justru merasa tidak percaya diri di tahap ini. Bahkan, beberapa malah melakukan kesalahan sehingga boleh jadi merupakan penyebab kegagalan di tes Calon Pegawai Negeri Sipil.

Untuk menghindari hal tersebut, hal-hal berikut ini sebaiknya dipahami dan jangan dianggap sepele. Apa sajakah itu? Simak informasinya di ulasan berikut ini.


Faktor-Faktor Penilaian di CPNS Wawancara

Tidak sedikit orang menganggap hal-hal berikut ini sebagai sesuatu yang tidak penting diperhatikan, tetapi sebaiknya Anda tidak begitu. Sebab, faktor-faktor berikut ini juga menjadi segi penilaian pejabat instansi terhadap pelamar.

1. Penampilan

Penampilan adalah titik pertama yang dilihat pejabat atau pewawancara dari diri peserta seleksi. Oleh karenanya, penting bagi calon/pendaftar seleksi CPNS untuk mengetahui pentingnya menjaga penampilan di sesi ini.

Untuk diketahui, memperhatikan penampilan bukan berarti harus tampil dengan glamour dan berkesan. Namun, lebih ke segi kerapian, kebersihan, dan pakaian yang sesuai aturan jika diberlakukan ketentuan oleh instansi.

Seperti, atasan putih, bawahan hitam, alas kaki berupa sepatu hitam, dan kerudung hitam (untuk peserta berhijab).

2. Gestur Tubuh

Gestur tubuh merupakan media komunikasi nonverbal yang kerap kali dilupakan orang-orang. Di tes CPNS wawancara, sebaiknya pelamar tidak melupakan pentingnya gestur tubuh.

Untuk diketahui, selain mendengarkan apa jawaban yang diberikan pelamar lowongan CPNS, pejabat atau interviewer juga melihat gerak-geriknya. Mulai dari sorot mata, gerakan tangan, mimik wajah, dan lain sebagainya.

Dari gestur tubuh tersebut, pewawancara akan mendeskripsikan seperti apa karakter peserta. Selain itu, jawaban pelamar juga dapat teridentifikasi jujur/tidaknya, sungguh-sungguh/tidak, dan lain-lain.

Sebagai informasi, interviewer umumnya kurang menyukai peserta dengan gelagat meragukan dan menjawab dengan menunduk. Hal itu dikarenakan peserta CPNS wawancara akan terkesan kurang sopan dan tidak punya kepercayaan diri menduduki jabatan.

3. Ucapan

Faktor lainnya yang akan dinilai pewawancara di seleksi kompetensi bidang sesi wawancara adalah ucapan yang dikeluarkan pelamar CPNS. Untuk diketahui, dari apa yang diucapkan peserta SKB CPNS wawancara, peng-interview bisa menebak seperti apa substansi dan esensinya.

Sebagai informasi, umumnya interviewer tidak suka pelamar yang menjawab jawaban dengan kalimat bertele-tele dan terkesan membelok-belokkan fakta. Meskipun pelamar merupakan seorang yang berwawasan luas, tetapi saat memberikan jawaban kurang efektif maka kegagalan bisa saja terjadi.

3. Kepercayaan Diri

Untuk mendapatkan impresi yang baik dari pewawancara, sebaiknya gunakan cara pelamar sendiri. Misalnya, menjawab pertanyaan dengan bahasa sendiri yang sopan dan bukan dibuat-buat.

Artinya, tidak menggunakan bahasa orang lain, terlebih yang sudah umum, hanya untuk mendapatkan penerimaan. Jika pelamar di rekrutmen memberikan jawaban dengan bahasa sendiri dan bukan ikut-ikutan, kesan percaya diri peserta bisa dirasakan interviewer.

4. Pengetahuan

Setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi acuan penilaian tadi, pengetahuan menjadi hal kelima yang tidak boleh disepelekan. Kenapa nomor lima, apakah wawasan tidak penting?

Sebagaimana beberapa kali disinggung sebelumnya, wawasan memang penting. Namun, beberapa hal tadi juga tidak kalah penting sehingga ada baiknya diseimbangkan.

Untuk diketahui, pengetahuan akan mencerminkan seperti apa penampilan, gestur, ucapan, hingga kepercayaan diri pelamar. Oleh karenanya, penting bagi peserta ataupun calon peserta seleksi CPNS untuk terus mencari pengetahuan tentang rekrutmen.

Tidak hanya itu, hal-hal seputar jabatan hingga instansi juga harus diketahui sebagai bukti bahwa peserta bisa mengemban tanggung jawab. Untuk itu, terus cari pengetahuan sebanyak-banyaknya, baik itu tentang jabatan dan instansi tujuan maupun seputar mekanisme pengadaan.

Apa-Apa yang Perlu Dihindari di Wawancara

Jika tadi adalah beberapa aspek yang penting diperhatikan dalam sesi wawancara, berikut adalah hal-hal yang sebaiknya dihindari. Meskipun terkesan biasa saja, tetapi melakukan hal-hal berikut bisa jadi sumber peserta kalah di seleksi kompetensi bidang wawancara.

1. Terlalu Antusias

Semua orang tahu bahwa setiap peserta yang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil sangat berharap bisa menduduki jabatan tujuannya. Namun, menunjukkan seberapa besar antusiasme untuk mendapatkan jabatan bisa jadi tidak disukai peng-interview.

Seperti mengatakan sangat menginginkan jabatan, sangat berharap bisa menjadi bagian instansi, dan lain sebagainya. Daripada mengatakan hal tersebut, ada baiknya pilih kalimat yang menunjukkan seberapa kompeten diri peserta di jabatan nantinya.

2. Menanyakan Gaji hingga Tunjangan

Untuk diketahui, beberapa interviewer membenci para pelamar yang memperkenalkan diri dengan pertanyaan nominal gaji. Hal itu memberikan kesan bahwa niat utama pelamar menjadi bagian lembaga adalah gaji, bukan untuk menanggung tugas pemerintahan.

Secara realistis, gaji memang penting, tetapi itu bukanlah pertanyaan yang pas ditanyakan di wawancara. Para pelamar seleksi yang berhasil lolos ke tes CPNS wawancara bisa mengetahui nominal gaji/tunjangan dalam regulasi yang dipublikasikan.

Selain terkesan materialistis, kesan tidak suka mencari pengetahuan juga akan timbul seketika dari diri pelamar yang menanyakan hal tersebut.

3. Mengulang Informasi

Sebagaimana telah disebut, kalimat bertele-tele akan memberikan kesan peserta kurang berwawasan. Selain itu, mengulang informasi juga memberikan impresi bahwa interviewer dianggap tidak mendengarkan apa yang dikatakan pelamar.

4. Mengatakan Hal Klise

Kalimat-kalimat umum, seperti seorang pekerja keras, bermotivasi tinggi, dan lain sebagainya merupakan gagasan yang terlalu sering dipakai. Oleh karena itu, ini bisa jadi acuan interview menandai peserta CPNS wawancara sebagai seorang yang tidak punya pendirian.  Sebab, menjawab pertanyaan dengan menggunakan versi orang lain.

5. Menanyakan Peluang

Meskipun jarang, tetapi tidak sedikit orang masih suka bertanya tentang berapa peluangnya menjadi bagian pegawai di instansi tujuan. Meski tidak gamblang atau pertanyaan tampak tidak menjurus ke arah kesempatan kerja, tetapi interviewer tetap bisa tahu maksud pelamar.

6. Tidak Bertanya Apa Pun

CPNS wawancara merupakan sesi tanya jawab antara petinggi instansi dan pelamar yang ingin menjadi salah satu pegawainya. Untuk itu, peserta sebaiknya menanyakan satu atau dua hal penting mengenai jabatan hingga instansinya.

Sebagai informasi, ketika pewawancara mengatakan ada yang ingin ditanyakan, artinya peserta tengah diuji tentang sosialisasinya. Jika tidak menanyakan apa pun, peserta akan terkesan sulit bersosialisasi dan kurang berkompeten.

Baca Juga: Undang-Undang CPNS, Landasan Fundamental Sanksi Mundur

Siap Menjalani Tes Wawancara di CPNS?

Setelah mengetahui aspek-aspek/faktor yang menjadi penilaian, serta hal-hal yang perlu dihindari di tes CPNS wawancara, siapkah Anda menjalaninya? Seperti diketahui, ini merupakan langkah terakhir yang harus dilalui peserta untuk sampai di kursi jabatan Calon Pegawai Negeri Sipil.

Oleh karena itu, penting bagi calon pelamar CPNS untuk mempersiapkan diri sejak awal. Salah satunya, dengan meluaskan wawasan seputar wawancara dan pengetahuan mengenai jabatan serta instansi tujuan.

Sebagaimana telah disinggung, pengetahuan akan mencerminkan bagaimana penampilan hingga gestur pendaftar CPNS di seleksi wawancara. Dengan pengetahuan, peluang Anda menjadi bagian calon PNS bisa jadi sangat besar.

Untuk itu, jangan pernah menyepelekan pentingnya mencari tahu soal pengadaan hingga instansi dan jabatan sebelum yakin mendaftar seleksi CPNS.


Leave a Comment