Menilik Materi TWK Agresi Militer 2 Belanda

TWK Agresi Militer 2 Belanda selalu muncul dalam ujian penerimaan CPNS, materi ini diujikan untuk peserta CPNS sebagai pemahaman perjuangan Indonesia. Calon aparatur sipil negara tentu harus paham betul mengenai sejarah bangsa.

Karena itulah, materi TWK agresi militer 2 Belanda harus dipelajari demi kelancaran tes yang Anda ikuti selain TWK tentang BPUPKI. Untuk mempelajari sejarah ini, mari simak pembahasan materi TWK agresi militer 2 Belanda berikut ini!

Latar Belakang Agresi Militer Belanda 2

Materi TWK Agresi Militer 2 Belanda berawal dari gagalnya perjanjian Linggarjati, agresi militer Belanda 1 pun terjadi. Meskipun pada awalnya agresi militer Belanda 1 dapat mereda berkat kesepakatan yang digawangi oleh Dewan Keamanan PBB, namun nyatanya Belanda mengingkari kesepakatan tersebut. Belanda tidak menjalankan apa yang sudah disepakati dalam perjanjian Renville dan melancarkan serangan yang lebih besar yang disebut dengan agresi militer yang kedua.


Pelaksanaan Agresi Militer Belanda 2

Operasi Gagak atau yang biasa dikenal dengan agresi militer Belanda 2, berawal dengan penyerangan terhadap Yogyakarta pada 19 Desember 1948. Bahkan penyerangan ini sudah mulai dilakukan di beberapa daerah Jawa Timur sejak 18 Desember 1948 pada malam hari.

Kota Yogyakarta menjadi sasaran karena pada saat itu merupakan ibukota Indonesia. Selain menghancurkan kota, Belanda juga menangkap tokoh penting seperti Ir. Soekarno, Hatta, Syahrir dan lainnya.

Pada pagi hari di 19 Desember 1948, Belanda mengumumkan bahwa pihaknya tidak lagi terikat pada perjanjian Renville. Tak lama kemudian, Pangkalan Udara Maguwo diserang bom dan tembakan. Banyak pasukan TNI yang gugur karena penyerangan ini. Pangkalan Maguwo berhasil dikuasai pasukan Belanda hanya dalam waktu 25 menit. Dari sini, pasukan Belanda menuju daerah ibukota.

Bersama pengeboman yang tiada henti, pasukan payung diterjunkan di ibukota. Disinilah ibukota Indonesia, Yogyakarta, jatuh ke tangan Belanda. Kabinet pun langsung menggelar sidang kilat dan memutuskan bahwa pimpinan negara harus tetap di dalam kota agar dapat melaporkan kepada Komisi Tiga Negara (KTN). Agresi militer ini berlangsung pada 19 hingga 20 Desember 1948. Tanggal ini harus diingat karena merupakan bagian dari materi TWK Agresi Militer 2 Belanda paling penting.

Pembentukan Pemerintahan Darurat

Lanjutan dari materi TWK Agresi Militer 2 Belanda adalah pembentukan pemerintahan darurat. Sesuai dengan kesepakatan dalam sidang, pemerintahan pusat dialihkan ke Bukittinggi,  Sumatera. Syafruddin Prawiranegara ditunjuk untuk mengambil alih pemerintah pusat sementara.

Pemerintahan ini dikenal dengan Pemerintahan Darurat RI. Sebagai bentuk antisipasi kemungkinan Syafruddin tidak berhasil menjalankan perintah ini, beberapa menteri yang tidak tertangkap diberi perintah untuk mengambil alih.

Dalam situasi yang genting ini, tanggal 21 Desember 1948 diadakan rapat oleh para menteri yang hasilnya dapat disampaikan pada semua Gubernur Militer 1, 2 dan 3, semua Gubernur Sipil dan Residen di tanah Jawa.

Selanjutnya, materi TWK Agresi Militer 2 Belanda membahas hasil rapat ini yang menyatakan bahwa Pemerintah Pusat diserahkan pada Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehakiman dan Menteri Perhubungann. Para Menteri yang ditunjuk ini berhak mengambil alih Pemerintah Pusat.

Akhir dari Agresi Militer Belanda 2

Ingat kembali akhir peristiwa ini pada materi TWK Agresi Militer 2 Belanda . Pada tanggal 22 Desember 1948 para tokoh penting Indonesia yang sudah ditangkap diasingkan ke tempat yang berbeda-beda. Dalam keadaan ini, Jendral Soedirman memimpin gerilya selama 8 bulan dari luar kota Yogyakarta dengan kondisi sakit parah. Kisah Soedirman ini sangat mengenai di hati rakyat. Beliau dalam sakit parah tetap berjuang demi negara Indonesia.

Rakyat terus melakukan perlawanan, hingga pada 1 Maret 1949 terjadi Serangan Umum. Serangan Umum pada 1 Maret ini menjadi serangan dari rakyat Indonesia dalam skala besar. Serangan Umum yang disertai reaksi keras dari dunia internasional dan dukungan PBB ini, membuat Belanda mau melakukan perundingan dan gencatan senjata pun dilakukan.

Belanda menghentikan agresi militernya dan kembali melakukan perundingan. Itulah materi TWK Agresi Militer 2 Belanda yang biasanya dijadikan pertanyaan pada tes CPNS. Ingat selalu tanggal penting dan hal-hal yang terjadi selama peristiwa tersebut.


Leave a Comment