Menjadi Taruna STIN Otomatis Jadi Peserta Seleksi CPNS BIN

Ingin menjadi bagian CPNS BIN atau anggota badan negara yang khusus dan memiliki misi istimewa serta menantang? Bukan sepele, kriteria untuk menjadi salah satu pemilik posisi tertentu di Badan Intelijen Negara harus sangat baik.

Mulai dari cerdas bukan hanya soal ilmu, tetapi berpikir kritis pada setiap kasus yang dihadapi. Selain itu, anggota BIN juga wajib menguasai banyak bahasa.

Meski kualifikasinya terkesan tinggi, terdapat beberapa formasi khusus yang bisa dipegang oleh orang-orang spesial, seperti disabilitas dan putra-putri Papua. Instansi yang berada di bawah peraturan presiden secara langsung ini juga memberi kesempatan seluas-luasnya bagi WNI yang ingin melamar.


Tentunya dengan memperhatikan syarat dan kualifikasi yang ditetapkan sebagai acuan berjalannya seleksi. Kalau punya semua kualifikasi, jaminan jadi CPNS BIN makin tinggi.

Selain itu, Anda juga bisa memperbesar kesempatan jadi anggota BIN dengan menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Simak selengkapnya di ulasan berikut ini, ya.

Serba-serbi Masuk STIN Sebagai Cara Jadi CPNS BIN

Merupakan sekolah kedinasan yang berada di bawah lembaga Badan Intelijen Negara, lulusan STIN bisa langsung jadi CPNS BIN. Lantas, bagaimana cara masuk sekolah tinggi ini?

1. Persyaratan Administrasi CPNS BIN

Sebelum lanjut membahas cara daftar atau masuk ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara, persiapkan dulu syarat-syarat yang dibutuhkan. Dikutip dari persyaratan dokumen yang diperlukan di laman www.ptb.stin.ac.id 2021, berikut yang harus disiapkan.

Pertama, surat izin orang tua/wali dan fotokopi ijazah SMA sederajat atau surat keterangan lulus bagi lulusan 2022. Selanjutnya, pas foto berukuran 4 × 6 dengan background merah bagi laki-laki dan latar belakang biru untuk perempuan.

Selain itu, siapkan juga foto dengan ukuran postcard tampak dari kepala hingga kaki, menggunakan pakaian putih dengan bawahan hitam. Foto diambil dari beberapa sudut, depan, belakang, sisi kiri, dan sisi kanan.

Kemudian siapkan juga fotokopi akta kelahiran/surat keterangan lahir/kenal lahir. Dokumen terakhir adalah fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu BPJS.

2. Rangkaian Pendaftaran Calon Taruna/i

Sebagai informasi, Taruna atau Taruni merupakan sebutan bagi mahasiswa STIN. Untuk menjadi bagian dari Taruna STIN, lakukan pendaftaran di portal www.dikdin.bkn.go.id.

Selain itu, Anda juga bisa registrasi di laman Penerimaan Taruna Baru STIN www.ptb.stin.ac.id. Tentunya, setelah pendaftaran resmi dibuka.

Untuk cara pertama, yakni menggunakan situs SSCASN, pilih menu Dikdin. Kemudian, buat akun terlebih dahulu menggunakan NIK dan email, tidak lupa juga password.

Apabila sudah, silakan login menggunakan akun tersebut. Selanjutnya adalah mengisi biodata dan memilih sekolah kedinasan, dalam hal ini pilih STIN.

Unggah berkas-berkas yang diminta sebagaimana disebutkan sebelumnya, kemudian cek kembali data sebelum mengakhiri sesi registrasi. Jika sudah yakin benar, cetak formulir pendaftaran sebagai bukti dan syarat mengikuti ujian.

Cara kedua, calon taruna mengakses situs PTB STIN di laman yang disebutkan sebelumnya. Masuk dengan akun yang telah dibuat, bisa menggunakan akun Dikdin.

Selanjutnya, lengkapi data diri dan masukkan semua dokumen yang diperlukan dalam bentuk soft file. Setelah itu, calon taruna harus menunggu beberapa waktu sampai tim verifikasi penerimaan taruna baru memberi notifikasi.

Anda bisa mengecek informasinya secara berkala atau menandai jadwal pengumuman hasil seleksi administrasi. Jika dinyatakan lulus, silakan cetak bukti pendaftaran dan ikuti tahapan seleksi berikutnya.

3. Persyaratan Calon Taruna Sebagai CPNS BIN

Selain data calon pelajar di STIN, terdapat pula kriteria calon taruna yang harus dipenuhi pelamar. Di antaranya, Warga Negara Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa serta tidak pernah terkena kasus hukum.

Selanjutnya, peserta memiliki kelakuan baik dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Kualifikasi pendidikan terakhir merupakan SMA sederajat, tidak termasuk Paket C, dengan ketentuan sebagai berikut.

Nilai rata-rata ijazah bagi lulusan 2020 dan 2021 adalah 80. Sementara itu, khusus lulusan 2022, nilai rata-rata raport semester 1 (satu) hingga 5 (lima) adalah 75.

Kemudian, kriteria selanjutnya adalah belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama masa studi berlangsung. Selain itu, bagi perempuan, belum pernah melahirkan dan untuk laki-laki belum memiliki anak biologis.

Selanjutnya, peserta calon taruna perempuan tidak memiliki tindik atau bekasnya di bagian tubuh yang tidak semestinya. Sementara bagi laki-laki, tidak bertindik atau hanya bekasnya di bagian tubuh mana pun.

Calon taruna memiliki kesehatan yang baik, tidak pernah mengalami patah tulang, serta memiliki penglihatan baik. Apabila berkacamata, maksimal ukuran plus atau minusnya adalah 1 (satu).

Peserta memiliki tinggi badan sesuai ketentuan, 165 cm (bagi laki-laki) dan 160 cm (bagi perempuan). Minimal usia adalah 16 tahun dan maksimal 21 tahun dengan perhitungan hingga 31 Desember 2022, dibuktikan dengan identitas.

Selain itu, izin dari orang tua atau wali dikantongi dan membayar biaya SKD. Biaya dibayarkan apabila dinyatakan lulus dan akan lanjut ke tahap berikutnya.

4. Jalur Pendaftaran

Terdapat dua jalur penerimaan taruna baru Sekolah Tinggi Intelijen Negara, di antaranya adalah Talent Scouting dan Umum. Jalur Talent Scouting merupakan salah satu cara masuk PTK serupa SNM.

Siswa yang memiliki kualifikasi terbaik menurut STIN akan diundang untuk ikut seleksi oleh BIN atau STIN. Untuk jalur umum, siapa saja dapat ikut seleksi dengan memenuhi persyaratan yang diberlakukan.

5. Jadwal

Sampai saat ini, agenda registrasi calon taruna baru STIN belum diumumkan. Namun, jika melihat gambaran dari jadwal tahun lalu, pendaftaran seleksi calon taruna baru akan dibuka di bulan April.

6. Biaya

Sebagai informasi, sekolah kedinasan yang berada di bawah naungan pemerintahan disediakan secara gratis sepenuhnya. Mulai dari pendaftaran, masa studi, asrama, makan sehari-hari, dan lain sebagainya, kecuali pada saat ujian SKD.

Jadi, bagi Anda yang bertekad kuat dan harapan menjadi bagian BIN dan membantu menguak kasus tertentu, manfaatkan kesempatan ini. Sebab dengan sekolah di sini, setelah lulus Anda akan jadi CPNS BIN.

Keunggulan Kuliah di STIN Selain Jadi CPNS BIN

Dari ulasan di atas, dapat ditarik kesimpulan banyaknya keunggulan yang akan didapatkan jika kuliah di PTK ini. Pertama, selama masa studi Anda tidak perlu membayar apa-apa, kebutuhan konsumsi, seragam, semua disediakan.

Kemudian, setelah menjadi sarjana, Anda langsung menjadi CPNS BIN, artinya lulus langsung kerja. Setelah menjadi CPNS BIN, lulusan STIN berpeluang besar menjadi PNS karena dijamin memiliki kompetensi yang dibutuhkan intelejensi negara.

Selain itu, fasilitas sekolah tinggi yang bisa dianggap sebagai masa seleksi CPNS BIN juga terbilang lengkap dan modern. Ditambah lagi, taruna berkesempatan mendapat pelatihan menjadi bagian Indonesia Cyber Task Force dan ahli biomedical hazard.

Keunggulan lainnya, STIN terakreditasi unggul oleh BAN-PT. Jadi, yakin tidak tertarik menjadi CPNS BIN lewat sekolah kedinasan ini?


Leave a Comment