Tes CPNS Kesamaptaan di Kemenkumham Fisik Bernilai 45%

Tes CPNS tahap SKB di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri dari berbagai jenis. Tergantung pada jabatan apa yang dilamar peserta hingga background akademiknya.

Untuk peserta berlatar belakang pendidikan diploma/sarjana, tes yang harus dilalui adalah Computer Assisted Test (CAT) hingga pengamatan fisik. Sementara itu, khusus pelamar dengan latar belakang akademik SLTA, SKB yang harus dilalui adalah pengamatan fisik, wawancara, dan kesamaptaan.

Seperti diketahui, formasi yang tersedia di Kemenkumham untuk lulusan SMA/sederajat adalah Sipir atau Penjaga Tahanan. Jabatan tersebut sangat membutuhkan orang-orang yang siap bekerja dengan fisik yang sehat dan kuat, sebab jam kerjanya panjang.


Selain itu, pekerjaan ini tidak mengenal hari libur, baik itu Minggu maupun libur nasional. Oleh karenanya, tes fisik dengan bobot nilai terbesar di SKB, yakni 45% akan sangat menentukan lolos/tidaknya peserta CPNS.

Sebagai informasi, jika peserta dinyatakan lulus Seleksi Kompetensi Dasar, sebelum SKB dilaksanakan, peserta perlu banyak menggali informasi tentang tesnya. Mulai dari apa saja yang akan diujikan, berapa lama pelaksanaannya, bagaimana sistem penilaiannya, dan lain sebagainya.

Nah, guna mengetahui poin-poin tadi, simak informasi seputar tes CPNS di Kemenkumham untuk SLTA berikut ini, ya.

Serba-serbi Kesamaptaan CPNS Kemenkumham

Hal pertama yang harus dilakukan sebagai persiapan menjelang SKB kesamaptaan adalah mencari pengetahuannya. Dengan begitu, pendaftar seleksi dapat menerapkan apa-apa yang sebaiknya dipelajari ke depannya, selengkapnya di bawah ini.

1. Pengertian Kesamaptaan

Dalam KBBI, kesamaptaan mempunyai arti kesiapsiagaan. Jelasnya, kesamaptaan adalah kesiapsiagaan fisik seseorang untuk melakukan aktivitas panjang secara efektif dan terus-menerus tanpa mengakibatkan kelelahan.

Simpelnya, SKB kesamaptaan adalah tes yang menguji seberapa kuat daya tahan seseorang jika menjalani kegiatan yang terbilang berat. Tes CPNS di Kemenkumham ini bertujuan melihat bisa/tidaknya seseorang menjadi bagian dari jabatan Sipir.

2. Jenis-Jenis Ujian

Sebagai informasi, ada perbedaan jenis ujian yang harus dilalui oleh peserta pria dan wanita di CPNS Sipir Kemenkumham. Bagi laki-laki, tes yang harus dijalani adalah Lari, Pull Up/Chinning, Sit Up, Push Up, dan Shuttle Run.

Sementara itu, tahun 2014 perempuan tidak diharuskan melalui ujian jenis Pull Up/Chinning di kesamaptaan Kemenkumham. Sehingga, ada empat jenis tes saja yang harus dilaluinya, yaitu Lari, Sit Up, Push Up, dan Shuttle Run.

Namun, belum diketahui apakah kesamaptaan bagi peserta wanita di tahun ini akan ada tes pull up/chinning atau tidak. Untuk itu, sebaiknya Anda melakukan persiapannya dulu.  Informasi lebih detail, simak poin berikutnya.

3. Lari

Lari adalah satu-satunya tes CPNS di jenis kesamaptaan A. Untuk diketahui, ketentuan ujian ini untuk laki-laki adalah berlari selama 12 menit dengan jarak tempuh 1.200 meter.

Sementara itu, bagi wanita, lari dilakukan selama 14 menit dengan jarak tempuh sama, yaitu 1.200 meter. Sebagai informasi, seleksi ini dilakukan guna melihat berapa tinggi kekuatan otot, daya tahan jantung, pernapasan, hingga peredaran darah.

Umumnya, tes CPNS ini dilaksanakan di lapangan berukuran 400 meter. Dengan demikian, lari dilakukan oleh peserta dengan cara mengitari lapangan sebanyak 3 kali.

4. Pull Up/Chinning

Pull Up/Chinning adalah jenis tes kesamaptaan B yang akan dilakukan para peserta setelah beristirahat beberapa menit usai kesamaptaan A. Untuk diketahui, rangkaian tes CPNS ini adalah Pull Up bagi laki-laki dan Chinning bagi wanita.

Tujuan dari Pull Up/Chinning adalah menguji daya tahan otot bagian lengan peserta. Sebagai informasi, tes ini dilakukan dalam waktu 60 detik atau 1 menit, baik bagi pria maupun wanita.

Sistem penilaiannya adalah setiap gerakan yang benar akan masuk dalam daftar nilai, sedangkan gerakan yang salah tidak dihitung. Lantas, seperti apa gerakan yang benar?

5. Langkah-Langkah Gerakan Pull Up

Pertama, peserta harus mengangkat badannya sampai dagu serta melewati palang. Selanjutnya, lakukan hal sama setelah lengan lurus tetapi kaki tidak boleh menyentuh tanah.  Berikutnya, gerakan dilakukan berkali-kali dengan teknik serupa selama satu menit.

6. Langkah-Langkah Gerakan Chinning

Chinning dilakukan dengan teknik menarik badan ke dekat palang dengan keadaan kaki yang lurus hingga dada menyentuh palang. Di saat melakukan gerakan ini, dagu juga harus melewati palang.

Serupa dengan Pull Up, penilaian berikutnya ditambahkan setelah peserta melakukan pelurusan tangan dan melakukan gerakan sama seperti sebelumnya.

7. Sit Up

Sit Up adalah gerakan mengangkat badan yang dilakukan guna melihat fleksibilitas otot perut, kekuatan, hingga daya tahan peserta. Gerakan ini dilakukan selama satu menit dengan langkah sebagai berikut.

Untuk pria, Sit Up dilakukan dengan menempatkan tangan di belakang kepala dan kaki ditekuk serta ditahan oleh orang lain. Gerakan sit up menyilang, yakni siku ke kiri lutut ke kanan dan sebaliknya, dilakukan selama satu menit.

Sementara bagi wanita, sit up dilakukan dengan gerakan berbeda. Posisi tangan saat melakukan sit up ditempatkan di dekat/samping pinggang, sedangkan kaki ditekuk dan ditahan.

Berikutnya, gerakan dilakukan dengan mengangkat badan dengan tangan yang ikut diangkat lurus di dekat lutut.

8. Push Up

Sama dengan jenis ujian sebelumnya, gerakan Push Up untuk peserta laki-laki dan wanita dibedakan. Bagi laki-laki, push up harus dilakukan dengan penuh, maksudnya posisi tumpuan tepat di ujung kaki.

Gerakan akan dimulai setelah ancang-ancang seperti menempelkan tubuh ke alas, baik tanah maupun yang lainnya, dengan posisi tiarap. Untuk wanita, jenis tes CPNS SKB kesamaptaan yang harus dilakukan dikategori ini adalah knee push up.

Hampir sama dengan Push Up pada umumnya, perbedaan knee push up hanya terletak di penempatan tumpuannya. Peserta harus menumpu beban tubuhnya di bagian lutut dan melakukan gerakan selam satu menit.

9. Shuttle Run

Shuttle Run adalah gerakan lari yang dilakukan dengan teknik mengitari lapangan dari satu titik ke titik lain. Jelasnya, dalam lapangan berukuran 6 × 10 meter, peserta harus berlari dari tiang satu ke tiang lain.

Gerakan peserta tes CPNS tersebut akan membentuk angka 8. Pola pelaksanaan ujian shuttle run untuk peserta pria dan wanita tidak berbeda. Penilaian dilakukan dengan melihat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak tertentu atau jumlah shuttle run.

Baca Juga: 20 Daftar Formasi CPNS untuk Lulusan SMK dari Jurusan Berbeda

Bersiap Menjalani Tes Kesamaptaan Kemenkumham

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berbagai rangkaian ujian di Seleksi Kompetensi Bidang CPNS Kemenkumham terbilang berat. Namun, jika benar-benar niat dan berusaha sebaik mungkin, nilai terbaik berkemungkinan diraih peserta.

Untuk diketahui, tes CPNS tersebut tidak serta-merta dilakukan begitu saja. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, ada alasan-alasan kenapa ujian di Kemenkumham untuk SLTA tampak melelahkan.

Pasalnya, tugas dan tanggung jawab yang akan diberikan instansi juga sama beratnya. Sehingga, hanya orang-orang dengan kemauan tinggi yang bisa menjadi bagian dari jabatan untuk SMA/sederajat di Kemenkumham.


Leave a Comment